BIOGRAPHY MARIE CURIE

Mengikuti penemuan sinar X oleh Wilhelm Rorgent dan penemuan emisi radiasi baru dari uranium tahun 1896 oleh Antoine Becquerel, Marie Curie menemukan Radioaktif (pancaran cahaya yang dipancarkan cahaya dengan kandungan uranium dalam bijih-bijih mineral) tahun 1898. Marie Curie dan suaminya berusaha mengurangi bijih-bijih uranium secara kimiawi dan melarutkan dan mengkristalisasikannya berulangkali untuk mengonsentrasikan komponen yang tidak dikenal secara berulangkali yang akhhirnya menjadi bahan sumber radiasi. Dari spektrum bahan ini mereka membuktikan ada sebuah elemen baru yang dinamakan Polunium sesuai nama asal negara Marie. Dalam penelitiannya lebih lanjut Pasangan suami istri Curie menemukan elemen radioaktif tertinggi kedua yang dinamakan radium. Tahun 1902 pasangan suami-istri Curie berhasil memisahakan secara kima sempel radium. Tahun 1903 Marie Curie, Pierre Curie dan Becquerel mendapatkan Nobel Fisika. Tahun 1906 Pieree Curie tewas dalam kecelakaan lalulintas. Sepeninggalnya Pieree Curie, Marie Curie mengambil alih tugas suaminya dan menjadi wanita pertama yang mengajar di Universitas Sorbonne, Prancis. Marie melanjutkan usaha teoritisnya dalam bidang radioaktivitas, memperkenalkan kepada Fisika istilah Desintegrasi (pembelahan sebuah atom dalam radioaktivitas) dan transmutasi (perubahan radioaktif dari sebuah atom menjadi atom dengan elemen yang berbeda). Tahun 1911 Marie mendapat hadiah Nobel Kimia.
Dalam Perang Dunia Marie memiliki peran aktif dalam penggunaan radiasi untuk kepentingan medis, yang menjadi dominan. Marie menjadi salah satu wanita paling terkenal didunia, tidak hanya pencapaian ilmiahnya tetapi juga perasaannya yang mampu mempergunakan ketenarannya untuk mempromosikan radium bagi dunia medis, dengan memfasilitasi pembentukan intitutsi terapi radium di Prancis, Polandia, Amerika Serikat dan tempat-tempat lain. Sekitar tahun 1920 kesehatan Marie Curie merosot tajam dan Marie harus menjalani beberapa operasi katarak. Karena kurangnya pengetahuan radioaktif, yang dihadapinya sepanjang kariernya dengan dosis tinggi, akibatnya pada tahun 1934 Marie Curie meninggal karena anemia aplastik di Sanatorium Alpina.
0 komentar:
Post a Comment