Translate

Sunday, September 11, 2011

PERSAHABATAN


Aku gak tau harus menulis seperti apa, aku bukan orang yang pinter merangkai kata-kata menjadi indah, hanya ini yang bisa aku ketik dan bisa aku utarain secara langsung.
Jeconiah Llyn Widy Kristiani panggilannya “We
Sosok unik dan luar biasa buatku. Sifatnya yang keras, tegas, kuat, tegar, gampang down, sensitif, asyik diajak bercanda membuatku merasa ada yang berbeda saat bersamanya dengan saat bersama yang lain.
Saat pertama kali mendengar suaranya dan smsan, aku sudah bisa merasakan sesuatu yang berbeda dari dirinya dengan yang lain. “keras” dan “Tegas” kata pertama yang tersirat di hati aku setelah mendengar suaranya dan smsn dengannya bukan “galak” karna itu berbada arti dengan “Tegas”, mungkin orang lain yang baru kenal Cece, nilai Cece galak, sombong, cuek, dengan gaya bahasa smsnya yang singkat padat dan jelas itu. Walaupun aku bukan orang yang pandai menilai orang dan mengutarakan penilaiaan aku ke orang lain, tapi itulah yang aku rasakan. Entah kenapa aku yang juga keras ini, bisa mengalah, lunak dengan orang yang baru aku kenal, padahal kalau dengan yang lain aku gak bisa mengalah dan menurut begitu saja.
Sifat “Kuat” dan “Tegar” terlihat jelas dari perjuangannya menahan sakit karna penyakit yang dideritanya, dan perjuangannya memulihkan hidupnya. Perjuangan yang gak mudah, tapi semangatnyalah dan tuntunan Tuhanlah yang akhirnya membuatnya jadi pribadi yang lahir baru.
Sifat “sensitif or suka marah dan gampang down” aku dah paling takut kalau sudah buat kesalahan dan membuat Cece marah or ngambek or mutung, apalagi sampai nangis, dan aku juga paling takut kalau Cece ngehadepi masalah yang buat beban pikiran Cece. Gimana gak takut, setiap hal itu terjadi, kesehatan dan mental Cece drop, apa saja bisa Cece lakukan, kata-katapun gak mempan tenangin Cece, aku hanya bisa nangis dalam hati dan berdoa dengan kondisi Cece seperti itu.
“asyik diajak bercanda” sifat yang awal aku kenal Cece gak pernah kepikiran sama sekali,aku pikir Cece garing, tapi ternyata...asyik juga bercanda sama Cece. Ya, karna Cece cidal alias cilat,kadang aku ledeki dengan kata-kata yang ada huruf “R” walaupun aku sendiri juga cilat sih.hehe tapi aku gak terlalu terlihat cilat gak dengan Cece yang dah bisa ditembak. Bahan-bahan candaan kita mulai dari yang wajar-wajar saja sampai yang tidak wajar, itu lebih baik daripada marahan.
aku sendiri gak tau kenapa dengan Cece aku jadi orang yang beda.Cece orang pertama yang membuatku berani curhat,entah itu masalah keluarga or masalah sendiri, walupun itu buat Cece aku masih tertutup, tapi gak buat aku,aku orang yang sangat tertutup dan juga penyendiri (individual) dulu, di luar rumah aku gak akan bawa masalahku ke suasana dimana aku sedang ada ditengah orang banyak, setelah pulang rumah, masuk kamar boleh aku memikirkan masalahku.
“Pendiam” itulah sifatku yang lain, karna aku keseringan diem waktu telpon-telponan sama Cece, Cece ngatain aku “tembok”. Entah kenapa aku jadi heran sendiri dulu waktu kecil aku cerewet banget, sampai-sampai setiap ambil rapor mama dapet laporan aku anaknya cerewet di kelas, dan waktu SMP aku berubah drastis jadi orang yang pendiem, dan SMA aku mulai cerewet lagi. Sebenernya aku gak mau diem,sebenarnya aku mau tanya sama Cece, tapi aku takut salah tanya or berkata dan akhirnya bukan dapet jawaban malah dapet semprot kata-kata marah dari Cece. Terlalu takut or terlalu hati-hati, ya bisa dibilang seperti itu, gimana gak takut, kalau salah bicara dan menyinggung perasaan Cece terus marah,bisa bikin Cece down, siapa yang gak takut kayak gitu.
“Pemalu”, ya itulah sifatku selanjutnya, aku orang yang kurang percaya diri mengungkapkan pikiranku, ya mungkin karna aku pendiem juga, tapi sama Cece aku belajar bicara, walaupun masih malu-malu juga, ya namanya belajar, gak bisa secepat kilat begitu saja,pasti butuh proses.
Gak sabaran, dalam bahasa jawanya gremungsung, ya itulah sifatku yang lain, disaat-saat tertentu tepatnya saat terjebit, seringkali aku gak sabar dan akhirnya ceroboh melakukan kesalahan, lewat Cece aku belajar sabar menghadapi sifat-sifat Cece.
Mungkin aku salah karna waktu itu aku negur Cece terlalu keras, sedangkan aku tau Cece gampang banget ngedrop, maafin aku Ce, aku gak bermaksud nusuk Cece dari belakang or apalah itu, aku Cuma gak mau Cece terus-terusan terjebak dengan hal-hal seperti itu, ya mungkin aku gak pantas berkata seperti itu, karna aku juga belum sepenuhnya bisa menghilangkan kebiasaan burukku, tapi aku mau Cece belajar dan aku juga belajar. Aku sayang sama Cece, dan aku lakuin itu karna aku sayang sama Cece karna ada kata-kata “seorang sahabat gak akan menyembunyikan kesalahan sahabatnya untuk menghindari perselisihan, dan sahabat gak akan membungkus pukulan dengan ciuman, karan kasihnya dia beranikan diri menegur sahabatnya agar ia berubah” tapi kalau itu buat Cece dan yang lain sikap aku salah maaf Ce, aku gak pernah punya maksud jahat ke Cece.
Mengenal Cece seperti mimpi yang jadi nyata,dimana dulu waktu kecil aku ingin banget punya teman yang bisa dibilang nakal, seperti apa yang aku liat di tv, dan aku ingin belajar tentang kehidupan dari orang-orang seperti mereka, dan Tuhan kenalin aku dengan Cece lewat radio. Selama ini aku ngerenungi smua kata-kata yang Cece dan orang lain nasehatin ke aku, mungkin dulu Cece ngerasa aku gak dengerin apa yang Cece nasehatin or ceritain ke aku, Cece salah, aku inget apa yang Cece nasehatin ke aku, bahkan aku rekam nasehat itu.
Aku memang pernah kecewa dengan Cece, tapi sekecewa apapun aku sama Cece, rasa kecewaku tidak jauh besar dari rasa sayangku ke Cece, seperti apapun Cece, rasa sayangku dari dulu sampai kapanpun gak akan pernah berubah.
Terimakasih Ce We, sudah mengajari aku tentang kehidupan, ilmu dari Cece, orang-orang sekelilingku, dan cerita Firman Tuhan adalah bekal buat jalani hidupku selanjutnya. Terimakasih sudah mau mengenal aku, sekarang aku berani keluar dari zona kenyamananku Ce, dan aku pasti tepati janjiku ke Cece karna janjiku ke Cece itu juga impianku waktu kecil, jauh sebelum kenal Cece dan dengerin ZOOM (ICHTHUS). Maafin aku gak bisa jadi adik sesuai apa yang Cece mau.
Salam sayang dan rindu, Daniela Andira Purwaningsih....

0 komentar: